Busana Muslim Jadi Tren Di Tahun 2008

Layaknya busana umum, perkembangan mode busana muslim juga tergolong cepat. Memasuki tahun 2008, model busana muslim makin bervariasi. Namun secara umum, jenis bahan yang adem dan nyaman seperti katun dan chiffon masih akan banyak dipakai. Rancangan busana juga banyak mendominasi gaya busana dari luar negeri seperti India, Korea, dan Romawi.Menurut Hj Sari Prayogo, pengelola Ar-Banni Moslem Collection di Jalan Pamularsih Raya 140 Semarang, bahan seperti chiffon dan katun banyak disuka karena simpel dan nyaman dipakai untuk segala suasana. “Bahan kaos masih banyak diminati, tapi semua tergantung pada selera masing-masing pemakai,” katanya.
Sementara untuk desainnya masih banyak mengadopsi busana India seperti memakai model kerut, model tumpuk layaknya busana Romawi, dan lain sebagainya. Tren busana muslim menurut Sari selalu berubah menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. “Saat itulah selalu muncul model-model baru,” lanjutnya.
Untuk warnanya, tahun ini orang cenderung menyukai warna pastel, dan toska seperti biru, merah marun, hijau kalem, cokelat, dan lain sebagainya. Karena modelnya yang simpel, aplikasi yang ditempel juga tak terlalu banyak. Aplikasi bordir model bunga-bunga kecil ala Spanyol masih akan dipakai.
Sementara model kerudung juga tak selalu konvensional seperti spandek. Ada pula model segi 4, model tumpuk, dan bunga-bunga sebagai variasi untuk acara pesta. “Kerudung model spandek juga masih dipakai untuk sehari-hari. Namun busana pesta, bentuknya lebih variatif,” kata wanita cantik ini.
Sedangkan untuk busana prianya, meski tidak bervariasi layaknya busana untuk wanita, namun tetap memakai aplikasi seperti bordir yang minimalis. Menurut sari, model busana muslim pria masih banyak yang akan mem-preview dai-dai kondang seperti Ustadz Jefry Al Buchori dan Ustadz Ahmad. “Baju yang dipakai Uje masih akan menjadi trendsetter. Sebab dia dikenal sebagai pendakwah yang fashionable,” sambungnya.

Jakarta-Kuala Lumpur Diproyeksikan Jadi Poros Tren Busana Muslim Dunia

Kota Jakarta dan Kuala Lumpur akan dijadikan sebagai pusat tren busana muslim dunia oleh para perancang baju muslim kedua negara tersebut.
Managing Director Nusantara Gems, Sdn Bhd, Dato Raja Rezza Shah, di Kuala Lumpur, Jum`at menyatakan, untuk mewujudkan itu maka akan diadakan fashion show atau pameran baju muslim internasional dua kali setahun.
"Fashion Show busana muslim dunia ini akan diadakan 3-4 Juli 2007 di Jakarta kemudia November 2007 di Kuala Lumpur," katanya.
Kalau ada poros Paris, London dan New York sebagai tren busana internasional, tambahnya, mengapa tidak dimulai membangun poros Jakarta-Kuala Lumpur sebagai tren busana muslim dunia. Apalagi saat ini penduduk muslim dunia sudah mencapai 1,5 miliar orang dan menjadi potensi pasar yang besar.
Menurut dia, busana muslim yang akan ditampilkan sebagian besar bukanlah busana muslim yang 100 persen menutup aurat perempuan.
"Busana muslim ini lebih ditujukan pada wanita muslim yang baru mau dan mulai menggunakan busana muslim. Jadi fashion show busana muslim yang akan digelar lebih ditujukan untuk mengundang minat wanita muslim untuk menggunakan busana muslimnya," katanya.
Dalam fashion show di Jakarta nanti akan hadir Permaisuri Agung Malaysia Nur Zahirah, Sultanah Kedah Haminah Hamidun , istri Deputi PM Malaysia Datin Rosmah Mansor dan Raja Puan Muda Perak Raja Nor Mahani binti Raja Shahar Shah, dan Raja Puan Muda Perlis Tuanku Lailatul Shahreen Akashah.
"Kehadiran para keluarga raja di Malaysia ini merupakan dukungan bagi terciptanya poros Jakarta-Kuala Lumpur sebagai tren busana muslim dunia yang terkini," tambah Dato Rezza Shah.
Dalam acara itu, ada tujuh perancang busana muslim Malaysia yang akan menampilkan hasil rancangan pakaian mereka dan juga hasil rancangan busana muslim dari para desainer Indonesia, seperti Ida Royani, Sebastian Gunawan, Ghea Sukasah, dan Samuel Watimena.
Selain itu juga ditampilkan busana muslim hasil karya perancang busana muslim Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Busana Muslim Jawa Barat.
Pagelan busana muslim itu akan diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta.
Ia mengakui bahwa perkembangan busana muslim di Indonesia jauh lebih awal berkembang dan jauh lebih maju dibandingkan Malaysia, walaupun banyak perancang busana muslim Indonesia bukanlah orang muslim.
Walaupun begitu, kedua kota ini harus mendorong dan harus berhasil menjadi pusat busana muslim dunia yang terkini.
Untuk mempromosikan poros Jakarta-Kuala Lumpur sebagai tren busana muslim dunia, akan dilakukan promosi di TV BBC dan TV 9 Malaysia.
Pagelan busana muslim ini bertujuan pula untuk semakin mengeratkan hubungan antara Indonesia dan Malaysia serta menampilkan berita muslim yang lain, bukan hanya perang, kepada dunia, kata Dato Raja Rezza Shah.